Laman

Jumat, 03 Januari 2014

Menjadi Perempuan

Menjadi seorang perempuan itu nggak mudah.

Mungkin kalian sering dengar kalau perempuan itu 99% perasaan 1% logika dan itu dibenarkan hampir seluruh peremuan (walaupun aku nggak setuju). Makanya mereka cenderung lebih sering kena PHP dan terjangkit virus galau. No, I am not. Aku termasuk orang sensitif yang cendrung cuek. Jadi tepatnya pura-pura nggak peka. Tapi kali ini it's not about to be a girl like that.

Terlahir jadi perempuan itu nggak mudah. Apalagi waktu kecil kamu ketemu sama teman cowok yang jail yang bakal ngerjain kamu. Apalagi kalau ketemu sama teman perempuan yang sinisan yang hobinya ngeiriin kamu. Perempuan tipe perasa yang akan cepat nge-down dan hal-hal sepele kayak gitu mungkin jadi hal berat.

Belum lagi beranjak remaja perempuan jadi korban cowok-cowok ganjen heartbreaker. Itu bukan hal tersulit. Hal tersulit adalah ketika mereka sudah dipertemukan dengan bulan tiap bulannya. Itu berarti mereka harus mulai hati-hati. Mulai bisa menjaga diri. Karena suatu saat bukan pendidikannya, bukan parasnya, bukan sikap atau sifatnya, tapi keperawanannya yang dilihat.

Ketika hilang hal tersebut hancur dunianya. Bangkit hal yang lebih sulit dari pada menjaga apa yang telah ia hilangkan.

Mereka bukan cuman harus belajar menghitung, membaca, dan menulis. Tapi mereka harus mengenal bumbu dapur, harus tau cara nyapu, harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah. Seberapa tinggi pendidikan mereka, mereka akan tetap jadi seorang ibu. Ibu yang merawat anak-anaknya dan juga istri yang melayani suaminya.

Terlalu banyak ilmu yang harus mereka pelajari sampai waktu bermain seorang perempuan pun dibatasi hanya sampai pukul sembilan malam.

Menjadi perempuan itu tidak mudah. Harus bisa ini itu, harus pintar, harus kalem, harus banyak hal. Tapi nggak ada yang sempurna di dunia ini. Tapi cobalah untuk menjadi perempuan terbaik yang bisa jadi kebanggaan mamamu kelak.

mom's daughter

Tidak ada komentar: