Hallo kenalin guys, namaku Miris. Bukan pemilik laman ini,
karena owner lagi asik sama kehidupan nyatanya. Yasudah, dari pada kalian
kaget. Kita kenalan aja dulu. Repeat. Namaku Miris. Seperti namaku, kehidupan
dan semuanya tentang aku seperti namaku. Miris. Orang terbiasa mengasihaniku
tapi maaf aku tidak peduli. Karena mereka nggak pernah tau apa-apa. Toh, mereka
yang terlihat bahagia pun ternyata juga menyembunyikan beribu kemirisan. Owner
laman ini, misalnya.
Dulunya namaku nggak semengherankan ini, tapi sesuai keadaan
namaku berubah. (Aku bukan bermaksud alay atau mengkuti trend jaman sekarang
yang mengubah nama sesuai keadaan hati) Hanya saja orang lain memang lebih
sering memanggilku Mir….is akhir-akhir ini.
Aku hidup di lingkungan yang tiap harinya selalu terjadi
konflik, entah terlihat maupun nggak. Tapi sehari-harinya selalu ada konflik
yang terjadi dalam lingkunganku dan entah kenapa aku merasa puny tanggung jawab
untuk menciptakan keadaan damai. Bukan damai, karena aku tau musuh dunia adalah
damai. Tapi setidaknya aku bisa menciptaka kondisi dimana kami di dalam
lingkungan hidup berdampingan, saling tau tanggung jawab, sampai akhirnya nggak
ada pertikaian dan saling dongkol-dongkolan.
Ada dua sisi dalam lingkunganku ini. Yang pertama mereka
yang tidak ingin mengikuti proses dan yang kedua mereka yang selalu mengikuti
proses. Keduanya sama-sama memiliki tujuan yang sama, yaitu sukses. Mereka yang
masuk dalam golongan pertama bukan sama sekali tidak ingin mengikuti prosess,
mereka hanya kurang motivasi, kurang percaya diri, kurang keinginan. Sedangkan
mereka yang dalam jalurnya, yang ingin mengikuti proses, yang sabar menghadapi
rintangan cuman asik sendiri sama tujuan mereka. Dan aku hanya berdiri di
tengah-tengah, mendengarkan si pertama mengeluh tentang keangkuhan, keegoisan,
kesombongan si kedua. Sedangkan kedua selalu mengeluh tentang kemalasan,
ketidakpedulian, kesemena-menaan di pertama.
Padahal tujuan mereka sama. Hanya saja si pertama ingin
lebih santai cuman kelewat santai jadi terkadang menyusahkan si kedua. Padahal
tujuan mereka sama. Hanya saja si kedua ingin lebih fokus cuman kelewat fokus
jadinya malah blur.
Padahal tujuan mereka sama. Tapi kenapa harus saling sikut,
seleding, dan nikung sana-sini. Padahal tujuan mereka sama. Tapi kenapa untuk
lari ke gawang yang sama saja susah. Padahal tujuan mereka sama. Mereka bisa
rencanakan semuanya sama-sama. Mereka bisa teriak ‘goal’ nantinya sama-sama di
depang gawang mereka yang sama.
Mungkin arti kata ‘solid’ sudah mulai bergeser. Mungkin juga
arti kata ‘kompak’ sudah mulai hilang dari lingkungan kami. Atau bahkan
kata-kata tersebut nggak pernah tumbuh. Mereka hanya peduli diri mereka
masing-masing dan ketika mereka saling membutuhkan pun mereka masih akan
memikirkan kepentingan mereka masing-masing. Well, aku sadar manusia terlahir
dengan sifat egois yang tinggi tapi aku masih bisa menurunkan dan mencoba
memerdulikan mereka, walau apa yang aku lakukan pun tak jarang mereka hina di
belakangku. Aku tidak begitu peduli.
Namaku Miris. Bukan pemilik laman ini. Hidupku memang miris
karena hanya memerhatikan orang sekitar namun tidak pernah diperhatikan.
Hidupku memang miris karena hanya ingin sebuah keselarasan di sebuah lingkungan
tempat aku hidup namun sering sekali tidak pernah didengarkan. Namuku Miris.
Aku hanya ingin berpesan bahwa hidup ini sebentar, jadi lakukan hal-hal atas
dasar niat yang baik. Entah dalam proses nantinya ada yang salah, jadikan
hal-hal tersebut sebuah pembelajaran. Buat pemilik laman ini, terimakasih untuk
kesediaannya memerbolehkan saya menuliskan ini.
Sekali lagi. Namaku Miris. Aku memang terkadang menyebalkan,
terkadang caraku menjengkelkan tapi aku hanya ingin sebuah tempat hidup yang
nyaman walau aku harus selalu miris.
"because when bad things happen good things fall into place"
miris
1 komentar:
yang sabar aja ya
Posting Komentar