Laman

Jumat, 24 Mei 2013

saya bukan pencipta judul yang baik

Selamat malam, Bu Mia! Kenapa Bu Mia? Nggak-apa-apa. Hanya sedikit kangen aja sama guru + mentor rohis/liqo saya yang satu ini. Kangen akan semua tentang Bu Mia. Bu, saya mau cerita sesuatu tap nanti saja lah kalau saya memang siap atau benar-benar ingin.

Time so flies~ buat seorang jomblo memang kadang waktu itu nggak ada rasanya. Tau-tau sudah sebulan, dua bulan, tiga bulan, enam bulan, setahun putus... Kemudian sudah setahun, dua tahun, dua tahun dua bulan, dua tahun tiga bulan failed anniversary. Jomblo itu serba nggak kerasa. Entah karena nggak ada yang begitu berarti atau apalah. Hanya saja mungkin jomblo tidak dapat menciptakan "selama kecilnya".
I've done with The Fault in Our Stars. Extra ordinary novel, aku bukan cuman suka tapi aku luar biasa kagum sama novelnya. Kalau aku bisa mengulang membacanya sekali lagi atau bahkan dua kali atau bahkan tiga kali dan seterusnya seperti Hazel Grace membaca Kemalangan Luar Biasa ratusan kali. Ini buku recommended! Sungguh saya pengin banget merahasiakan buku ini kepada seluruh orang, tapi saya tidak bisa menjadi egois untuk hal yang satu ini, kecuali meminjamkannya. Sungguh, aku berharap suatu saat aku akan memberikan novel ini pada seseorang yang memang akan mengerti apa yang aku pikirkan setelah membaca novel ini. Coba lihat betapa novelnya tulisanku sedari tadi! Is it bad? Isn't it? Saya memang masih banyak belajar untuk menjadi seorang penulis yang cukup baik.

Kembali ke masalah waktu yang berjalan sangat cepat untuk seorang jomblo, apa kabar dengan waktu yang kuhabiskan untuk jomblo atau sendiri? Ohya, aku minta maaf untuk memberikan 30 alasan dan menuliskan 40 alasan pada judulnya. Kesalahan bukan pada kemampuan menghitung anda melainkan pada mata dan otak saya saat itu. Saya mengantuk. Jadi, berapa lama? Kalau saya putus ketika saya....... Tunggu. Tahun ini saya akan 2 tahun sendiri (akan sangat lebih halus kalau aku menggunakan kata sendiri ketimbang jomblo). Luar biasa dan aku bertahan, walau sangat sulit. Tapi terimakasih untuk mantan, yang membuatku sangat berhati-hati untuk memilih lagi dan untuk rasa yang masih terselip ini (karena sesungguhnya mereka alasan paling tidak masuk akal bagi orang lain tapi masuk akal bagiku) karena dengan semua itu aku menjadi takut untuk memulai lagi. Yang pastinya untuk Allah yang selalu menjaga komitmenku, walau aku gagal untuk menjaga hatiku. Tolong. Bantu aku yaAllah. :')

Nah, kemudian ada apa dengan membuat "selamanya kecil"? Aku sungguh-sungguh merasakan waktu terasa begitu lambat dan begitu cepat ketika aku tidak sendiri (kalau kita menyamarkan kata jomblo dengan sendiri, jadi akan terlihat lebih adil kalau kita memakai kata berpacaran dengan tidak sendiri) untuk beberapa lama ini aku berfikir bagaimana menjelaskannya. Susah. Tapi mari mengutip (atau lebih tepatnya mencuri ide keren John Green) eulogi yang dibacakan Hazel ketika pra-pemakaman Augustus. Ada jarak tak terhingga antara 0 dan 1. 0,1 0,2 0,13 0,18 dst. Semoga sampai sini kalian mengerti karena aku sungguh tidak ingin menuliskan satu kalimat pun dari novel tersebut untuk aku tulis disini.
Aku cuman merasa bahwa, waktu satu tahun enam bulan lebih (aku lupa berapa lama aku tidak sendiri) ditambah dua bulan sepuluh hari (aku yakin untuk yang satu ini aku tidak salah) yang sangat membuatku puas untuk menimpaskan kekejaman yang ah sudah lah. Itu waktu yang cukup lama, hampir dua tahun. Tapi aku merasa sebentar karena sesuatu hal yang tidak dapat aku jelaskan. Namun aku juga sudah merasa itu selamanya karena sesuatu yang tidak dapat dijelaskan. Kalian tidak mengerti? Sama.

Maksudku begini, tak bisa kah kamu sama sapa saja mencoba melakukan penelitian tentang sebuah perasaan. Aku rasa bukan perasaan. Atau tepatnya waktu atau relativitas waktu atau perbedaan relativitas waktu pada si yang sendiri dan si yang tidak sendiri? Maksudku begini, aku merasa aku tidak sendiri di SMP sampai hampir aku mau lulus dan aku rasa masa SMPku cukup lama, tapi aku merasa kalau aku sendiri di masa SMAku yang sangat cepat. Ini bukan sebuah bentuk penolakan kenyataan bahwa aku akan kelas dua belas. Bukan. Hanya saja aku merasa mungkin kalian perlu meneliti hal-hal ini. Atau mungkin, hal terakhir yang terpintas di benakku ketika ingin mengakhiri tulisan ini dengan "Well, selamat meniliti another Einstein!" Aku tersadar dengan satua hadits yang berbunyi kurang lebih seperti ini "Tidak akan datang kiamat sehingga waktu semakin berdekatan , setahun seperti sebulan, sebulan seperti sejum'at, sejum'at seperti sehari, sehari seperti sejam, dan sejam terasa hanya sekejap." Allahualam o:) Tapi, serius ini awalnya hanya kekepoan yang meluap menjadi kata-kata dan berakhir dengan tidak sengaja seperti ini.


Intinya... Sebenarnya Allah Maha Tahu dan Allah itu nggak pelit..... Jadi, buat sumatif ntar nyontek saja sama Allah.
(Ini metamorfosa)



Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: