Laman

Jumat, 29 Juni 2012

The real 'Victims'

Bonjour! Guten morgen! Ayo bangun! Merapat merapat yang penasaran merapat. Hahaha. Mari kita lanjutkan cerita tadi malam. Ternyata ada juga yang penasaran. Fiuh~ :p

Kalau dipikir-pikir sih aku nggak peduli orang mau bilang aku sudah move on apa belum. Karena yang penting buat aku sekarang, gimana caranya bahagia dengan atau tanpa dia. Oke? Catet! Okesip. Hidup itu terlalu rumit buat dibuat rumit lagi. So? Buat apa ngejar sesuatu yang nggak pasti. Mendingan melakukan sesuatu yang pasti bikin happy dan nggak sia-sia. Tapi semua jadi berantakan karena sebuah text messege yang aku dapat malam itu. Hilang arah. Yap.

"Oke, aku ngerti jalan pikiranmu. Tapi segitu parahnya kah aku? Nggak! Biar aku jawab sendiri. Asal kamu tau, aku kayak gini karena kamu. Aku mau kamu buka mata."

*sms belum dibaca* *lagi ngorok*

"Terserah lah mungkin kamu baca aja nggak sms aku. Tapi kali ini aja aku minta kamu sadar. Aku nyoba. Nyoba buat bikin kamu lupain dia. Dan buka mata. Kamu jangan pura-pura buta."

*masih ngorok*

"Aku yakin sampai sini kamu udah ngerti apa maksudku.  Aku kira dengan aku pura-pura nggak peduli sama kamu, kamu bakal nyari aku. Hahaha. Aku emang tolol."

*tiga sms baru dibaca. baru megang hp. baru.....* *nunggu sms berikutnya*

"Yang ada kamu malah seneng. Kalau niat kamu buat dekat sama aku cuman buat giniin aku. Fine. Aku bisa terima."

"......"

"Tapi satu hal yah, apa yang aku lakuin, ya semuanya, itu buat bikin kamu lupa sama dia dan paling nggak sedikit melekin mata. Aku ngerti kalau sekarang nggak ada tempat buat aku."

"Makasih. Aku nggak tau. Aku salah. Maaf. "

"Nggak perlu. Aku gagal. Sekarang aku nyerah. Selamat yah bentar lagi satu tahun putus dan kamu sendiri yang nggak mau buat move on."

*jleb*

*nangis di pojokan kamar* *tarik napas buang tarik buang tarik kentut*

Se-gi-tu j-a-h-a-t-nya kah?

Dear........ aku nggak pernah minta tolong sama kamu. *nggak tau mau ngomong apa*

Kamu nggak gagal. Kamu berhasil. Tapi aku yang takut. Ya, takut buat ngebuang rasa ini. Aku cuman bisa bilang ini. Cuman ini, dan terakhir, aku minta maaf.

Peka. Disekelilingmu banyak yang peduli sama kamu dan bakal ngerasa sedih kalau kamu sedih. Orang kayak mereka kadang sering kamu remehkan dan nggak pernah kamu pedulikan. Padahal mereka peduli dan selalu ada buat kamu. Kalau udah kayak gini nyesel pun nggak bakal ngubah semuanya. :)

Kalau ntar kalian putus sama pasangan. Jangan pernah masukin orang lain buat jadi korban kerusakan hubungan kalian. Karena itu... aku nggak tau rasanya tapi ngebayanginnya aja udah sakit.


*nb: hanya karangan fiktif belaka yg terinspirasi dari pengalaman hidup...... (intinya?......)

Tidak ada komentar: