Laman

Selasa, 27 Maret 2012

Should I?

I wonder, how if I open my heart? Try to write a new story. Move on to live without him. Take a reality. And leave my past.
I think its enough to waiting someone to do something. I know he doesn’t care with me anymore. AlthoughI still care, but he is not. So, for what? AHAHAHAHA.
Gini yah, jadi aku itu nunggu. Tapi aku juga nggak berharap. Tapi aku selalu nunggu, iya aku nunggu, ntah nunggu apa. Yang jelas aku nggak nunggu kamu balik lagi buat aku. Sampai akhirnya malam ini aku beranikan diri buat bilang “Tutup buku, buka lebaran baru, buka hati.” Bisa aja sih, buang buku lama, makai buku baru nulis cerita lagi, buka hati buat kamu lagi, dan ngulang kesalahan lagi. Aku bingung sama perasaan aku. Aku sendiri nggak rela, nggak rela kalau sampai dia ngebunuh perasaan yang udah aku rasain lama banget, emang kadang nyiksa. Tapi perasaan ini terlalu terlalu indah, arrrrrrrrrgh! F! Aku capek, ngulang lagi ngulang lagi, gagal lagi gagal lagi. Aku kepengen kayak orang lain, mereka putus, mereka dapat yang baru, mereka ngelupain yang lama, dan mencoba mensyukuri apa yang ada di depan mata. Dan aku? Yang aku lakukan dari dulu hanya, mencari orang yang sesuai dengan apa yang aku harapkan, aku open sama semuanya, aku pilihin satu-satu, nggak cocok aku tinggalin, udah cocok, terus tiba-tiba diusir sama perasaan lama yang nongol lagi, dan gitu lagi. Aku takut ngelakuin kesalahan lagi, aku takut salah milih keputusan. Aku masih sayang kamu kok, masih banget, dari dulu sekarang, dan mungkin besok pun aku akan selalu mengatakan hal yang sama. Aku sayang sama kamu. Tapi…… Aku pernah melihat kamu yang selalu aku banggakan, tapi aku juga pernah melihat kamu yang sudah ngancurin semuanya. Dan aku benci harus melihat sosok terakhir itu. Tapi, aku nggak bisa terima kenyataan. Aku nggak bisa percaya lagi, tapi rasa ini masih selalu ada. Kadang perasaan ini teriak-teriak minta untuk dimiliki. Bener-bener…… Aku capek. Aku pengen nutup semuanya, mulai dari awal, tetep sama kamu, tapi aku nggak bisa lupa rasa sakit itu. Tapi, aku nggak rela kalau harus mulai dengan orang yang berbeda. Ya Tuhan, kenapa Kau ciptakan rasa yang begitu rumit ini.  Kamu akan mengerti suatu saat apa yang aku rasakan.
 kemarin, hari ini, besok, dan entah sampai kapan, aku sayang kamu. Kamu harus ingat ini. Aku cuman pengen kamu tau ini. Dan biarkan aku bahagia tanpamu, kalau memang ini membuatku bahagia… Aku……sayangkamu……
sincerely, miran

Tidak ada komentar: