Kalian punya mimpi satu aja? Atau ngga punya sama sekali? Kalian orang yang merugi! Bermimpi itu gratis. Jadi ciptakan mimpi sebanyak mungkin. Jangan pernah takut gagal, apalagi pasrah sebelum mencoba there is quotes "where there's will, there's way" so, if brave to dream it. You must be brave enough to make it comes true. Action (ง`▽´)ง
Beberapa saat yang amat lalu aku udah ceritain mimpi aku yang masih lumayan realistis. Kita mulai dari yang paling realistis deh ya. Biar nggak begitu kaget. Walaupun mimpi itu masih ya banyak yang nanya 'kamu yakin?' Tapi buat saat ini aku masih bisa percaya diri dan bilang 'iya aku mau jadi guru, tepatnya guru TK.'
Aku nggak tahu sampai kapan aku bakal jadi pemimpi. Tapi buat saat ini I'm on my way to go reality where my dreams come true.
Kembali ke mimpi dan ya emang dari tadi kita bica mimpi. Semenjak kelas 2 SMP, aku punya keinginan buat jadi penulis. Simple. Dan hampir semua orang yang hobi nulis pasti punya mimpi ini. Pesimistis. Sangat. Tapi setidaknya saya dari dulu sudah jadi penuli. Penulis status facebook, tweet di twitter, posting di blog, dan penulis artikel di buletin. I'm happy enough to do all things about writing.
Nulis itu media satu-satunya ketika dunia mulai nggak bersahabat lagi sama aku. Aku mulai deh menciptakan cerita sendiri tentang dunia yang bersahabat dan aku harapkan. Ya gitu deh.
Tukang ngarang. Mungkin itu yang pantas aku dapetin. Nggak peduli se-irasional apapun ceritanya.
Aku pengin jadi penulis muda, nggak muda banget tapi setidaknya di umur 17 tahun aku bisa punya sebuah buku. Belu terlambat karena sekarang aku masih 16 tahun, kan? Ya semoga bisa tercapai. Nggak muluk-muluk deh.... Ah sudah lah.
Mimpi terakhir yang masih nyambung dengan dunia tulis menulis adalah..... Aku pengin deh punya sebuah majalah. Majalah teens buat remaja muslim. Ini terinspirasi dari kerjaan sebagai pemred buletin rohis yang belum terbit terbit. Huftness sekali sodara.... Aku ngga mau banyak bahas tentang mimpi ini, karena mimpi nerbitkan buletin rohis aja belum kesampaian. Tapi ini masih ada dalam angan-angan... Punya sebuah redaksi yang isi-isinya sisa-sisa manusia yang peduli sama kehidupan remaja. Karena I can't imagine gimana kehidupan remaja di masa yang akan datang.... It will be my nightmare. I don't hope so.... Tapi tanda-tandanya... Ya, kalau bukan kita siapa lagi yang bakal memperbaiki?
Karena yang tua-tua itu taunya cuman nontonin sambil ngomel. Nggak pernah nyari tahu akar permasalahannya. Keseringan anak muda yang disalahin, padahal nggak ada api kalau nggak ada yang main api. *apasih* Ya gitu lah. If you know what I mean.
Mungkin sekian buat malam ini yang agak absurd. Tetap bermimpi yaaa, tulis lalu baca tiap hari mimpi-mimpimu. Selamat malam :-)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
1 komentar:
mimpi saya banyak dan tinggi -_- hehe.
boleh minta followback? terimakasih :)
Posting Komentar