Laman

Minggu, 08 April 2012

Summary of the feelings

Sudah bulan April, itu berarti sudah 4 bulan 2012 berjalan. Sudah kelewat lama banget. Dan banyak banget nget nget nget hal yang udah terjadi. Secara singkatnya, hari ini semua rasa kecampur aduk. Dari suka duka capek semangat. Entah deh, hari ini cuman satu kata yang mengelilingi pikiranku, ‘lanjutkan atau hentikan’.

Januari, berjalan dengan sangat mulus. Aku perhitungkan waktu itu, bulan selanjutnya nggak akan ada lagi yang namanya tampang suram. Tapi ternyata, saya masih gagal untuk mencoba hidup tanpanya. Diakhir bulan saya terpaku, dan lagi-lagi memikirkan sosok itu. Ah sudah lah, mati kan saja rasa itu. Mungkin otakku berteriak-teriak seperti itu saat itu. Dan yaaa, seakan mengerti apa yang sedang terjadi sang pangeran kesiangan datang bagai sosok hero di hadapanku. Mengusir segala kabut dan memberikan sepercik fajar. Akhirnya, orang yang ku tunggu-tunggu datang juga……

Februari, ini bulan penuh cinta kasih. Aku nemuin lagi sesuatu yang hilang di bulan ini. Dan itu yang membuatku benar-benar merasakan kehidupan. Tersenyum lagi, tertawa lagi, dan bernafas lagi. Kehadiran sosok yang menurutku pertama itu ada di hadapanku saat itu. Memberikan semua yang aku harapkan. Ketenangan, dan ya Tuhan…… Dia bagai malaikat yang datang dengan segala hal yang di mataku ‘kebenaran’. Dan sungguh, saat itu aku sama sekali tidak ingin hal ini berakhir…

Maret, saatnya aku harus kembali merasakan kesepian karena apa yang ku dapat di januari maupun februari sama sekali tidak hadir lagi di bulan ini. Mereka marah atau mereka lelah, menurut ku tidak ada bedanya. Yang aku rasakan ya mereka pergi, dan tidak ingin lagi kembali. Semenit, sedetik pun bahkan mereka mungkin tidak sudi untuk menginjakan kaki di dasar yang mungkin terlalu licin dan akan membuat mereka jatuh tergelincir. Sudah lah, itu bukan urusanku lagi.

Dan ketika april datang memberikan ku sebuah harapan fajar. Haruskah aku membuka peluang untuk mendapatkannya? Atau membiarkannya pergi lagi seperti apa yang sudah hampir aku dapatkan di bulan januari dan maret? Sungguh, harapan ini benar-benar menjanjikan… Dan hati kecilku berkata, menginginkannya. Tapi, haruskah lagi-lagi aku merasa ‘sungkan’ dan terpaksa merelakannya pergi? Ya, mungkin aku telah melakukan itu… Ya, aku merelakannya pergi. Dan benar sekali, sekarang aku sama sekali tidak berharap akan datangnya sebuah fajar lagi untuk menarangi sesuatu yang sudah telanjur gelap. Ada baiknya aku melupakan segala harapan. Dan lebih fokus dengan impian.

sincerely, feeling

Tidak ada komentar: