The Way We Meet
“Ketemu kamu lagi aja
udah sesuatu banget, aku janji deh nggak bakal pergi, tapi kamu janji jangan
pergi juga yah?”- Nico
“Hay!”sapa seorang cowok yang
hampir dilupakan Tya.
“Eh, hello?”sapa Tya balik sambil
bertanya-tanya siapa cowok di depan matanya.
“Lupa sama aku ya?”tanya cowok itu dengan
nada sedikit kecewa.
“Ehehehe. Iya, maaf siapa yah? Tapi familiar
kok sama mukanya, tapi siapa yah?” ucap Tya cengengesan karena merasa canggung.
“Nico, masih lupa? Temen dulu sebelum kamu
pindah rumah,”cowok yang mempunyai kulit putih dan lesung pipi itu mencoba
untuk mengingatkan.
“Ya Tuhan, Nico? Sudah besar kamu! Hahahaha. Ahh kangen banget, pantesan,
sorry ya lupa, udah lama banget nggak ketemu, lagian masih satu kota tapi nggak
pernah ketemu ya kita. Uda
segede ini, baru ketemu,”jelas Tya dengan sangat excited.
“Kamu juga, udag gadis, makin cantik dan
nggak berubah-berubah, tetep riang. Seneng banget bisa ketemu lagi, btw sama siapa? Sendiri aja?”Nico sangat
senang, akhirnya cewek cerewet teman kecilnya ini, masih inget sama dia.
”Iya, sendirian. Kamu?”tanya Tya balik.
”Sama deh, yauda ntar pulang aku mampir ke rumah kamu dulu yah? Udah lama
banget nggak main, hahaha.”pinta Nico.
”Okee, mau main apa? Main mobil-mobilan, Co?”canda Tya.
Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk ngobrol di rumah Tya. Sore itu
menjadi sore terindah untuk dua teman lama yang sudah lama tidak bertemu.
”SMA lanjut mana, Ty?”tanya Nico. Berharap mereka bisa satu sekolah.
”Mungkin, di SMA Negeri 21, Co. Kamu
dimana,Co?”tanya Tya balik.
“Wah, kebetulan aku juga. Asik. Berarti bisa
satu sekolah ntar SMA.”ucap Nico.
Mereka berdua sama-sama merasakan hal yang sama. Senang luar biasa, entah
kenapa.
”Rasanya kayak ketemu sebagian dari diri kita yang lama hilang,”kata Nico
dalam hati. Terharu seneng, semua jadi satu.
”Pokoknya seneng aja, ntah kenapa. Maklum aja lah, dia kan temen kecil yang
uda lama nggak ketemu,”kata Tya meyakinkan perasaannya.
”Eh, minta nomer hp doong, hahaha.”
”0821541813”
”Kalau aku sms ada yang marah nggak, Ty?”
”Ada sih, wkwk”
”Maklum deh, cewek cantik. Masak nggak punya pacar yah.”
“Bisa aja, nggak juga ah. Sms aja.”
”Yakin? Ntar ada yang ngamuk dimana?”
“Hahaha. Itu
masalah aku, Co.”
”Yauda deh, see ya ASAP!”
“Iya”
Pertemuan mereka ditutup dengan senyum manis Tya dan rasa bahagia mereka
yang nggak bisa diutarakan sama kata-kata. Kadang-kadang Tya suka keinget teman
masa kecilnnya, Nico. Begitu
pula dengan Nico. Mereka berdua diam-diam berharap dapat bertemu lagi. Akhirnya,
harapan mereka pun menjadi nyata. Mereka bertemu.
*ini cerita bersambung, ditunggu aja yah kelanjutannya. Keep reading gals! ;;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar