Vacum

Ada niatan buat vacum facebook dan twitter. No matter what. Bukan karena apa pun, tapi mungkin ini jalannya. Jalan terbaik. Sakit hati harus buka facebook, dan lebih sakit hati kalau harus ngetwit dan sangat amat gatel buat stalking timeline itu cewek. Belum lagi tadi ngecheck followers request…… Cekaceka… Makin makin nggak ada niat  buat ngeshare apa pun di twitter. Kalau facebook, bakal tetep buka mungkin, tapi pasti nggak bakal ngeonline. Hahahaha. Demi, demi kebaikanmu…

Tapi I will never vacum ob blogging ;;) huahahaha. Bakal selalu dan selalu blogging.

Anyway, hari ini uda sekolah, tadi pagi check-lock jam 07:22, yap telat 7 menit! For the first time. Jarang-jarang telat, maklum tadi pagi bawak motor sendiri, dan harus ngebut karena kesiangan. Dan rasanya pulang sekolah siang-siang bawak motor di saat panas menggelora *apasi* rasanya itu……… super sekali. :| Dan capek……

Habis ngeberesin segala barang yang pernah mantan kasih, yang telah berserakan karena kegalauan, dari pada makin galau karena ilangan, mending diamankan. Huft… Tapi tetep nggak nemu gantungan huruf V sama setengah heart </3 Itu vesa masih simpen nggak yah yang di dia? (alalalalala~)

Entah butuh berapa lama buat membiasakan diri lagi, bukan masalah membiasakan diri lagi. Untuk untuk saya benar-benar move on. Eh, emang move on itu apaan sih? Move on harus punya pacar baru yah? Move on itu harus nggak sayang lagi sama mantan? Terus benci sama mantan? Move on itu apaan sih? Move itu pindah on itu di dalam. Berarti pindan di dalam. Hah? Berarti selama ini aku di luar #eh #galau #stres #bingung #pisomanapiso

Seandainya aku bisa ngelupain sakit itu mungkin sekarang nggak gini jadinya. Tapi, mau bohong sampai kapan? Sakitnya itu masih berasa, ngilu banget. Apalagi kalau ngeliat perempuan itu dari dulu sampai sekarang, astaga… Aku cuman mencoba untuk tidak menyalahkannya, walau dia juga ikut andil dalam menghancurkan hati, perasaan dan yang terpenting apa yang sudah aku bangun susah payah. Aku sadar betul, semua bukan seutuhnya kesalahannya. Tapi, aku nggak bisa berhenti menyalahkan. Ya Tuhan, hati ini sudah mati rasa. Tapi kalau untuk rasa sakit ini, sumpah rasanya nggak ada matinya. </3 Aku nggak pengen jadi orang pendendam, tapi sekali berkhianat tetap berkhianat. Dan satu hal yang mesti kalian tau, disakiti oleh seorang perempuan yang jauh bisa mengerti perasaanmu itu jauh jauh jauh jauh dan jauh lebih sakit ketimbang disakiti seorang laki-laki yang notabene memakai otak mereka. #justsaying

Good Night everyone! Bismillah for vacum…

sincerely, young girl’s