“Ku sadari ku akui ku jatuh cinta lagi…”
2 bulan yang lalu aku juga udah ngerasain ini, iya bahkan karena itu juga aku sampai berani ninggalin dia. Tapi bukan itu, bukan itu yang mau aku bahas. Tentang rasa ini, rasa yang sekarang aku tahan. Tentang rasa yang sangat amat baru. Dan udah berhasil ngusir dia. Iya, aku akui.
“namun mengapa saat jatuh cinta, sayang sayang dia ada yang punya…”
Nggak lucu memang, sekarang aku ada di posisi orang yang selalu aku benci waktu aku punya pacar. Jadi, seseorang yang pagi siang sore malam berdoa ‘semoga dia cepat putus’. Iya asli nggak lucu lah, sekarang cuman bisa jadi secret admirer, cuman bisa nunggu. Rasa yang 2 bulan lalu itu sama sekali nggak ada apa-apanya sama yang satu ini. Sumpah!
“ku tak percaya kau ada disini menemaniku, disaat dia pergi, sungguh bahagia, kau ada disini mengahapus semua sedih yang kurasa…”
Asli, nggak nyangka kalau sekarang jadi sedekat ini juga. Demi apapun, makin hari makin tumbuh rasanya. Jujur, baru kali ini ngerasain hal kayak gini. Enak banget ya jatuh cinta ternyata, yang nggak enak itu jatuh dari motor. Tapi, kenapa harus di situ aku jatuh? Kita emang nggak bisa milih di mana kita jatuh, kalau bisa mungkin semua orang bakal milih lubang yang dangkal. Cuman masalahnya kenapa harus kayak gini? Pingin ngejauh nggak rela, pingin ngedekat?
“Sungguh tak rela aku, jika kau cuman jadi teman biasa…”
Nggak tau harus ngomong apalagi, aku cuman takut percuma terus-terusan nyimpan rasa. But…… I don’t want to have you, if that will make a chance for me to lose you. Nggak mau kehilangan candaan kamu yang selalu bikin aku ketawa, nggak mau kehilangan. Iya. Aku nggak mau.
Nggak banyak yang harus kamu tau. Cuman 3 kata,
Aku-jatuh-cinta.
mir’s heart
4 komentar:
sy juga merasakan itu :) #curcol
wahahaha. wish you luck ya :)
Semangat...
Jangan dipendem sendiri, ungkapin ajahhh...
Pasti jadi lebih lega...
#jadiikutangalau
iya tapi masalhnya nggak semudah itu ngungkapinnya :")
Posting Komentar