Laman

Senin, 03 Januari 2011

Semua Berawal dari Sini

Aku pernah berpikir semua yang terjadi ya semua hal buruk yang terjadi di antara kita salah ku, ya semuanya perlu aku tekankan mungkin semuanya salah ku.

Ya aku yang memulai semua permainan ini, semua kejahatan dan semua hal buruk ini. Ya kalian mungkin bisa bilang aku troublemaker dalam hidup kalian. Dan it’s okay. Bahkan sampai air mata ku jatuh karena kalian semua ngehujad aku salah, aku pembohong, aku egois, aku tidakpernah bisa menghargai, aku manusia yang sama sekali nggak berguna. Ya itu hal yang paling menyakitkan yang ku sadari, yang pernah aku ketahui bahwa ternyata kalian nggak jauh beda dengan ku, kalian yang menghujad ku.

Aku terluka, oke itu tidak masalah. Tapi aku melukai dan itu jauh lebih sakit dari pada terluka.

Bisakah sedikit saja kamu mencoba melihat atau sadar, bahwa apa yang kamu lakukan, sandiwara dan semua hal yang tlah kamu perbuat itu tlah banyak melukai orang lain. Aku tau itu jauh lebih baik.

Dan aku cukup tau mereka teman mu. Dan aku ini bukan siapa-siapa, aku hanya sebatas orang yang tak tau diuntung. Ya seperti yang kalian katakan. Tapi sungguh ini tidak adil, karena dia teman mu kalian semua menghujad ku. Ya aku akui teman mana yang tak akan mensupport temannya yang sedang mendapatkan masalah. Tapi cobalah menjadi sedikit objektif. Apa yang selama ini kamu tau cuman apa yang kamu lihat dan apa yang kamu dengar. Sedangkan apa yang kamu lihat dan yang kamu dengar belum tentu benar. Pernah kah kalian mencoba untuk bertanya pada ku apa yang sebenarnya aku juga rasakan dan apa yang sebenarnya tlah terjadi dalam hidup ku? Jawabannya tentu tidak. Aku cukup tau kalian pun tak ingin lagi dengar semua apa yang aku katakan, ya dusta mungkin itu yang akan ada di benak kalian. Tapi cobalah bercermin dan lihat diri kalian, seberapa banyak orang yang terdustai karena apa yang kalian lakukan.

Maaf, ku akui aku juga tak dapat menghindari itu. Karena aku cukup melihat dan cukup mendengar apa yang terjadi di sekeliling ku. Telinga ku cukup dapat mendengar apa yang mereka katakan tentang ‘kita’ dan tak mau ku pungkiri aku juga mempunyai mata dan dapat melihat apa yang terjadi di antara ‘kita’

Tapi trus-trusan seperti ini membuat ku trus-trusan merasa bersalah. Aku tau seharusnya dulu aku tidak seperti itu dan seharusnya aku  seperti apa. Haruskah ku putar lagi waktu, namun jika kita putar waktu, cerita tak akan sama lagi.

Maaf, dan terima kasih atas segala hal yang membuat ku jauh lebih baik lagi. Tapi maaf jika kalian ingin melihat perubahan didiri ku mungkin tidak secepat seperti apa yang kalian inginkan karena mengubah ku tak semudah itu, semua hal butuh proses.

*nb: Nooffense

salam hangat, Miran

2 komentar:

Erika E. Savitri mengatakan...

Be strong young girl. Don't blame yourself :)

MRA mengatakan...

Yeaahaaa! I know I'm strong girl. Hihi. Welll thakies for spirit. I will never blame myself anymore :)