Laman

Minggu, 31 Oktober 2010

Kegagalan (Gatot)

Apa yang harus ku katakan pada CINTA yang tak mampu menepis tangis atas kegagalanku?
Sesuatu yang semestinya menjadi penyempurna hidupku, justru menyisakan jejak-jejak hitam di masa lalu yang kemudian tak akan pernah dapat kulupakan di masa yang akan datang nanti.

CINTA hadir saat aku tak inginkan kehadirannya. Sejenak mengukir kenangan indah dihidupku, memberi arti dalam setiap langkahku, dan berusaha membuka ruang kosong dihatiku yang hampir tertutup.

Lalu ia pergi meninggalkanku begitu saja disaat aku harus mengakui bahwa ia telah berhasil merebut hatiku dan menempati ruang kosong itu.

Menyalahkanku dengan segala kekurangan yang kumiliki, tapi aku benar-benar membutuhkannya! Aku hanya mampu tersenyum pahit atas kepergiannya. Dan, LAGI-LAGI AKU GAGAL!

Apa yang harus aku katakan pada sang waktu yang tak mampu mengulang masa lalu agar aku dapat memperbaiki segala salahku, dan memutihkan kembali yang telah hitam, meski ku tau itu tak semudah membolak-balikan telapak tangan.

Aku ingin hidupku sempurna!

Ku tau, pada dasarnya tak ada hidup yang sempurna, dan menyempurnakan hidup itu bukan hal mudah bagi manusia lemah sepertiku. Hanya sang waktu yang mampu menentukannya.

Apa yang harus aku katakan pada sebaris senyum dibibirku yang sesungguhnya tak mampu menyamarkan luka di hatiku? Senyum yang merupakan keindahan bagi setiap orang, namun merupakan isyarat untuk sesuatu yang pahit bagiku.

Tersenyum saat hati menangis,
Tersenyum saat diri dikecewakan,
Tersenyum saat raga sedang gelisah,
Tersenyum saat batin terluka.

Aaaah,aku jenuh dengan semua itu! Kumohon mengerti aku. Kumohon hargai aku. Aku ingin tertawa lepas tanpa harus ada tangis di balik tawaku! Hanya itu yang ku minta pada kalian yang selalu saja memberatkan langkahku. Aku ingin berdiri tegak di atas kebahagiaanku, tanpa harus merasakan sakit saat terjatuh ke dalam jurang kekecewaan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

I love your poem <3