
Film ini bener-bener meyentuh, terharu banget waaa nangis nangis dah -_-
Aku nggak tau pasti ya, film ini biasa aja tapi kayaknya nggak tau deh. Seperti pengakuan ku, "I dont know why I love movie if that's movie can make me cry". Well, setiap film yang bisa bikin aku nangis pasti aku langsung bilang film itu bagus. Aneh ya? Ya aku gituh.. Tapi bukan berarti film yang nggak bikin aku nangis pasti nggak bagus, cuman kadang kalau yang bisa bikin aku nangis pasti uda deh pasti like like banget sama itu film hoo :O
Well, about this movie. Aku sebenernya udah lama banget nonton ini film, cuman kemarin nonton lagi dan nangis lagi padahal ya uda berkali-kali juga nonton tapi ya nangis lagi haha. -_- Sepenggal cerita tentang film ini.
Hachi adalah seekor anjing jenis Akita *jenis anjing Jepang* yang hilang dan 'menemukan' profesor (Richard Gere), dimana sejak saat itu, persahabatan mereka-pun terjalin. Profesor yang pada awalnya dilarang oleh sang istri untuk memelihara anjing pun, akhirnya berhasil meluluhkan kekerasan hati sang istri, dan mengijinkan profesor memelihara anjing itu. Saat Hachi beranjak remaja, Hachi memiliki kebiasaan untuk 'mengantar-jemput' sang profesor. Namun suatu hari, Hachi tidak ingin mengantar profesor, ia bahkan seakan-akan berusaha melarang profesor untuk pergi bekerja, tapi profesor yang tidak menangkap arti komunikasi Hachi tetap berangkat, dan as you all know, the profesor die that day. Kematian profesor itu membuat keluarganya sedih, tapi tampaknya tak ada yang jauh lebih sedih daripada Hachi. Hachi tetap menunggu di depan stasiun, bahkan ia sampai kabur dari rumah anak profesor. Ia menerjang panas dan dinginnya salju, menunggu dan terus menunggu. Hachiko yang menunggu selama 10 tahun telah berubah dari anjing Akita yang cantik menjadi sejenis anjing Chow-Chow yang terlihat sedih. Kasian sekali bukan dia? Dan ku mulai menitikkan air mata saat itu. *eaa 2 adegan yang paling berkesan adalah ketika istri sang profesor menemukan Hachi 10 tahun kemudian. Ia begitu terkejut ketika melihat bahwa Hachi yang tua dan kotor masih terus menunggu di depan stasiun, adegan itu bahkan sampai membuat si penjual hot-dog menangis. So do I, aku bahkan nangis bombay ngeliatnya terharu banget. Lalu adegan berikutnya yang bener-bener bikin aku nangis adalah adegan ketika Hachi akhirnya menyadari bahwa ajalnya sudah dekat. Dengan tertatih-tatih ia beranjak dari bawah kereta usang menuju 'spot' penantiannya yang biasa, disana ia duduk, menunggu sebentar, melihat orang-orang keluar dari peron seperti biasa, tak ada profesor seperti biasa, lalu ia memejamkan mata, dan akhirnya mati, dimana flashback terjadi dan klip-klip Hachi muda berlari-lari dengan Richard Gere yang tua tetapi fit dipertontonkan. it's so really sad!
Awalnya aku nggak tau ini film diangkat dari kisahnya nyata. Pas Miss Rita ya, aku nonton film ini waktu aku movie class pas bahasa Inggris. Katanya kisah ini diambil dari kisah anjing di Jepang, trus ada patungnya disana noh, dibuat patung Hachiko
And well, karena aku tau itu beneran dan cerita nyata. Iii waw kepikiran nggak sih, ternyata anjing itu setia begete dan sempet kepikiran pingin jadi anjing, ops jadi kayak anjing maksudnya kayak Hachiko. Sekarang pingin jadi orang yang lebih setia lagi, tapi nggak selebay Hachiko sih. Kalau kayak gitu depresi juga yang ada mah. Yang standard aja lah, nggak mau kalah dong sama Hachiko. Paling nggak, nggak lirik sana lirik sini. Cukup lah sama seorang cowok. *eaa. Well, This movie teach me how to be a loyal person yeay!
Well, about this movie. Aku sebenernya udah lama banget nonton ini film, cuman kemarin nonton lagi dan nangis lagi padahal ya uda berkali-kali juga nonton tapi ya nangis lagi haha. -_- Sepenggal cerita tentang film ini.
Hachi adalah seekor anjing jenis Akita *jenis anjing Jepang* yang hilang dan 'menemukan' profesor (Richard Gere), dimana sejak saat itu, persahabatan mereka-pun terjalin. Profesor yang pada awalnya dilarang oleh sang istri untuk memelihara anjing pun, akhirnya berhasil meluluhkan kekerasan hati sang istri, dan mengijinkan profesor memelihara anjing itu. Saat Hachi beranjak remaja, Hachi memiliki kebiasaan untuk 'mengantar-jemput' sang profesor. Namun suatu hari, Hachi tidak ingin mengantar profesor, ia bahkan seakan-akan berusaha melarang profesor untuk pergi bekerja, tapi profesor yang tidak menangkap arti komunikasi Hachi tetap berangkat, dan as you all know, the profesor die that day. Kematian profesor itu membuat keluarganya sedih, tapi tampaknya tak ada yang jauh lebih sedih daripada Hachi. Hachi tetap menunggu di depan stasiun, bahkan ia sampai kabur dari rumah anak profesor. Ia menerjang panas dan dinginnya salju, menunggu dan terus menunggu. Hachiko yang menunggu selama 10 tahun telah berubah dari anjing Akita yang cantik menjadi sejenis anjing Chow-Chow yang terlihat sedih. Kasian sekali bukan dia? Dan ku mulai menitikkan air mata saat itu. *eaa 2 adegan yang paling berkesan adalah ketika istri sang profesor menemukan Hachi 10 tahun kemudian. Ia begitu terkejut ketika melihat bahwa Hachi yang tua dan kotor masih terus menunggu di depan stasiun, adegan itu bahkan sampai membuat si penjual hot-dog menangis. So do I, aku bahkan nangis bombay ngeliatnya terharu banget. Lalu adegan berikutnya yang bener-bener bikin aku nangis adalah adegan ketika Hachi akhirnya menyadari bahwa ajalnya sudah dekat. Dengan tertatih-tatih ia beranjak dari bawah kereta usang menuju 'spot' penantiannya yang biasa, disana ia duduk, menunggu sebentar, melihat orang-orang keluar dari peron seperti biasa, tak ada profesor seperti biasa, lalu ia memejamkan mata, dan akhirnya mati, dimana flashback terjadi dan klip-klip Hachi muda berlari-lari dengan Richard Gere yang tua tetapi fit dipertontonkan. it's so really sad!
Awalnya aku nggak tau ini film diangkat dari kisahnya nyata. Pas Miss Rita ya, aku nonton film ini waktu aku movie class pas bahasa Inggris. Katanya kisah ini diambil dari kisah anjing di Jepang, trus ada patungnya disana noh, dibuat patung Hachiko
And well, karena aku tau itu beneran dan cerita nyata. Iii waw kepikiran nggak sih, ternyata anjing itu setia begete dan sempet kepikiran pingin jadi anjing, ops jadi kayak anjing maksudnya kayak Hachiko. Sekarang pingin jadi orang yang lebih setia lagi, tapi nggak selebay Hachiko sih. Kalau kayak gitu depresi juga yang ada mah. Yang standard aja lah, nggak mau kalah dong sama Hachiko. Paling nggak, nggak lirik sana lirik sini. Cukup lah sama seorang cowok. *eaa. Well, This movie teach me how to be a loyal person yeay!
2 komentar:
ya, aku juga suka movie ini. Nangis sesenggukan aku ngeliatnya T.T
Iya bangeeeeet kak :((((((((((
Posting Komentar